RSS

Sejarah Singkat Komputer dari Masa ke Masa



     Awal di ciptakannya komputer untuk di gunakan sebagai alat hitung aritmetika saja, namun tahun ke tahun komputer semakin canggih dan semakin simple. Banyak sekali perubahan yang di alami oleh komputer, awal adanya komputer adalah komputer sempoa sebagai alat hitung aritmetika sederhana.
sejarah komputer
sejarah komputer
Generasi Pertama Komputer Tahun 1940 – 1950
Generasi pertama ini komputer masih menggunkan beberapa tabung vakum besar antara lain : crystal diodes, relays, resistors, serta capacitors, yang menggunakan daya listrik cukup besar kurang lebih 150 kilowatt. ENIAC adalah komputer pertama yang ada, ENIAC singkatan dari Electronic Numerical Integrator And Computer. Komputer ENIAC belum menggunakan kode biner namun komputer ini sudah berbentuk digital. Pemogramannya dengan plugboard dan switch yang mana input dan output dari IBM Cad sudah di dukung.
Generasi Kedua Komputer Tahun 1955 – 1960
Dengan ditemukannya transistor komputer kedua ini muncul. Yang di kembangkan tahun 1953 di University of Manchester. Komputer kedua ini adalah komputer pertama yang menggunakan transistor, dengan mengganti vakum – vakum yang di pakai komputer generasi pertama. Bentuknya pun lebih kecil dari pada komputer generasi pertama namun kalau di bandingkan dengan komputer saat ini masih sangat jauh beda. IBM yang di gunakan IBM 1401 menjadikan sedikit populer.
Generasi Ketiga Komputer Tahun 1960
Generasi ketiga juga di ciptakan karena adanya penemuan seperti halnya komputer generasi kedua. Kalau generasi kedua karena di temukannya transistor namun komputer ketiga ini dengan di temukannya Integrated Circuits (IC) biasa di kenal dengan microchips. Jauh berbeda dengan kamputer pertama dan kedua, komputer ketiga lebih kecil sehingga di kenal dengan minicomputer. Transistor juga masih di digunakan oleh komputer generasi ketiga sehingga komputer kedua belum punah. Minicomputer juga bisa dibilang jembatan antara mainframe dengan microcomputer. Bentuk yang lebih kecil harga yang di punyai juga semakin murah.
Generasi Keempat Komputer Tahun 1971
Komputer generasi keempat ini menggunakan microchips yang berbasis CPU (Central Processing Unit). Yang mana komponen – komponen CPU yang di butuhkan masuk ke dalam microchips biasanya di sebut microprocessor. Dengan adanya microprocessor menjadikan microcomputer semakin berkembang, yang sekarang ini di kenal dengan komputer pribadi. Microprocessor yang pertama kali keluar adalah microprocessor intel 4004.
Generasi Kelima Komputer (saat ini)
Komputer generasi kelima adalah komputer yang saat ini kita gunakan. LSI (Large Scale Integration) merupakan tanda munculnya komputer generasi kelima, yang mana pemadatan microprocessor terjadi. Banyak sekali perbedaan dari komputer generasi – generasi yang sebelumnya.
Perkembangan komputer saat ini memang sangat pesat dan semakin canggih. Kita yang hidup di zaman sekarang bisa di bilang enak, karena komputer yang kita gunakan sudah modern dan semakin canggih.

Pose Pria Cool

Haaiii Temann!! Ada postingan baru nihh hiks hiks hiks... :)
Berikut adalah editan dari artikel yang menuntun kita untuk berpose sederhana bila akan difoto. Artikel ini diambil dari web Digital Photography School, jadi….sepertinya sangat recommended, he..he..Artikel ini hanya menampilkan pose-pose untuk pria saja. Untuk pose wanita/ anak-anak bisa dilihat pada link di bawah artikel ini. Silakan dipraktekkan…
  1. Pose sangat sederhana.  Memfoto tubuh bagian atas dengan tangan yang saling bersedekap/ menyilang. 2 hal yang harus Anda perhatikan adalah : bahu harus ditarik sedikit ke belakang, dan kencangkan otot perut Anda.
  2. Tangan menyilang juga sangat bagus untuk foto jenis full-body. Tetapi jangan lupa untuk menyilangkan salah satu kaki di depan kaki lainnya. Tetapi pastikan agar berat tubuh tidak berada di tengah jarak kedua kaki, karena hal ini menyebabkan pose terlihat sangat aneh.
  3. Banyak di antara laki-laki kebingungan untuk meletakkan tangannya. Solusi ini sebenarnya sangat sedehana. Ada 4 hal yang perlu diingat : #1. Lepas di samping tubuh. #2. Di pinggul. #3. Masuk ke dalam saku celana.#4. Kedua tangan disilangkan di dada. Dan di samping itu tangan harus selalu santai, yang berarti tidak ada tekanan otot, kecuali kalau ingin berpose seperti binaragawan.
  4. Pose saat berdiri tegak. Laki-laki memang memiliki masalah dalam menempatkan tangan mereka di dalam saku, apakah masuk seluruhnya atau hanya sebagian. Yang penting Anda harus mengetahui sendiri mana diantara keduanya yang memperlihatkan Anda terlihat lebih santai. 
  5. Pose dengan sedikit variasi dari pose sebelumnya. Memegang beberapa pakian/jaket di atas bahu, hanya ibu jari yang dimasukkan dalam saku, dan kaki disilangkan, it’s work!!
  6. Untuk pose duduk agar terlihat santai dan natural, taruhlah pergelangan kaki di salah satu lutut. Ambil foto dari angle agak sedikit dari atas.
  7. Bersandar pada dinding adalah variasi lain dari pose tegak.
  8. Sandarkan tubuh di dinding sangat bagus untuk foto casual dan formal.
  9. Sangat mudah untuk berpose formal. Peganglah gadget/barang (laptop, buku, dll) di samping dengan santai. Pose ini dapat menunjukkan aktifitas harian dari si model.
  10. Bertentangan dengan kebiasaan umum, sangat lah tidak masalah untuk berpose duduk sebagian di atas kursi. Letakkan kedua tangan di pertengahan paha, dan jangan lupa untuk senantiasa santai/relax. Pose ini memiliki kesan formal.
  11. Pose sederhana saat duduk di depan meja.  Untuk menimbulkan image pekerjaan sujek (model) letakkan barang/ gadget ( laptop, buku, dll) di meja.
  12. Fariasi pose dari pose sebelumnya.  Sangat tepat untuk potret formal.
  13. Untuk menunjukkan lingkungan kerja dapat mengambil gambar dari belakang  dengan latar belakang adalah meja kerja.
  14. Pose dengan menyilangkan tangan dimana tubuh ditopang oleh tangan. Sekali lagi, Anda dapat meletakkan barang/ gadget di meja untuk dapat memberikan kesan lingkungan kerja.
  15. Menggunakan sebuah kursi sebagai properti dapat membuat foto potrait lebih menarik. Pose sangat bagus untuk seorang pekerja profesional saat di lingkungan kerja mereka.
  16. Duduk dengan nyaman dikursi biasanya bagus untuk foto potrait perusahaan yang formal.
  17. Pose sedang duduk di taman memeberi kesan natural. Cobalah dengan berbagai macam angel (sudut) dan arah .
  18. Variasi lain dari pose duduk di taman. Sangat cocok untuk pemotretan di luar ruang.
  19. Pose santai yang mudah saat duduk
  20. Pose informal. Anda duduk santai di lantai/ tanah/ taman dengan  bersandar pada sebuah objek
  21. Terakhir, pose close up. Jangan pernah takut untuk memotong bagian wajah model (kepala bagian atas).


sumber :
http://digital-photography-school.com/21-sample-poses-to-get-you-started-with-photographing-men

Biodata ku

Haii temaaann!!!
Berjumpa lagi dengan saya, Feri. Jika ingin tau biodata ku yuk cap cusss ke dokumen feri,, :)
KLIK DISINI ->> My Biodata

Maaf yaa Kalo simplee hihihihi

Fashion Pria Terbaru

Fashion Pria nampaknya akan mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Fashion style memang tak hanya berlaku untuk wanita saja karena ternyata pria modern saat ini juga telah sadar akan trend gaya berbusana guna memaksimalkan bentuk penampilannya.

Masalah memperbaiki penampilan memang tak hanya melulu hanya seputar gaya berpakaian saja, ada hal lain yang juga sepatutnya untuk diperhatikan. Misalnya seperti model gaya rambut pria yang juga mesti disesuaikan agarmix dan match dengan penampilannya. Hal ini penting sebab pakaian yang keren bisa menjadi tidak bermakna sama sekali jika tatanan rambut Anda terlihat berantakan. Dan tentunya Anda juga tak ingin penampilan Anda terlihat timpang bukan?.

Di tahun 2015 ini setidaknya ada 8 gaya berpakaian pria yang diprediksi akan menjadi trend. Seperti apa saja?. Berikut ulasannya.

Trend gaya busana pria 2015


1. Pakaian berbahan denim atau jeans
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, denim atau jeans memang selalu akan menjadi trend di sepanjang jaman. Selain tampilannya yang kasual, denim juga cocok untuk acara-acara yang sedikit formal. Hanya saja mesti dikombinasikan dengan pakaian lainnya agar tidak terlalu monoton. Misalnya celana jeans dikombinasikan dengan atasan kemeja dan sebaliknya.

Trend fashion style gaya busana pria 2015 - Denim jeans
Trend fashion style gaya busana pria 2015 - Denim jeans

2. Pakaian motif kotak dan garis-garis (gingham and striped pattern)
Selain pakaian motif bunga-bunga, baju kemeja motif kotak-kotak dan garis-garis juga akan menjadi trend di tahun 2015. Pakaian dengan motif ini menjadi trend kembali karena cocok untuk digunakan oleh berbagai macam bentuk tubuh, hanya saja pemilihan motifnya harus benar. Untuk orang dengan tubuh yang kurus sebaiknya memilih pakaian dengan motif kotak-kotak dan garis horizontal yang besar. Sedangkan bagi mereka yang berbadan gemuk disarankan untuk menggunakan motif kotak-kotak atau motif garis vertikal yang kecil.

Trend fashion style gaya busana pria 2015 - Motif garis dan kotak
Trend fashion style gaya busana pria 2015 - Motif garis dan kotak

3. Pakaian motif bunga-bunga (floral pattern)
Selain earth tone colors, pakaian dengan motif bunga-bunga juga nampaknya akan menjadi trend ditahun 2015. Pakaian dengan motif bunga ini dipercaya dapat menimbulkan kesan yang santai dan ramah. Meskipun demikian, sebaiknya Anda berhati-hati dalam memilih motifnya sebab jika salah dalam pemilihan bisa-bisa justru malah membuat penampilan Anda jadi terkesan feminin. Oleh sebabnya dalam memilih baju atau pakaian pria dengan motif bunga sebaiknya pilihlah motif yang lebih kecil, atau motif besar dengan warna yang tidak mencolok untuk menghindari kesan feminin.

Trend fashion style gaya busana pria 2015 - Motif bunga (floral)
Trend fashion style gaya busana pria 2015 - Motif bunga (floral)

4. Pakaian dengan warna yang lebih membumi (earth color tones)
Di tahun ini nampaknya warna-warna yang lebih membumi seperti coklat, krem, hitam, putih dan abu-abu akan menjadi trend. Warna yang lebih kalem dan lembut sepertinya akan lebih diminati dibandingkan dengan warna-warna terang yang mencolok. Agar penampilan lebih maksimal, pakaian ini cocok juga jika dipadankan dengan berbagai aksesoris lain. Diantaranya seperti kacamata untuk pria, gelang ataupun cincin batu mulia atau batu akik agar memiliki kesan yang lebih menonjol daneye-catching di beberapa spot.

Trend fashion style gaya busana pria 2015 - earth color tones
Trend fashion style gaya busana pria 2015 - earth color tones

5. Pakaian dengan bahan beludru (velvet suit)
Jika Anda gemar berpenampilan elegan dan rapi maka pakaian berbahan beludru ini bisa memaksimalkan penampilan Anda. Adapun jenis-jenis pakaian berbahan beludru yang akan bermunculan di tahun 2015 ini diantaranya seperti jaket, jas dan blazer. Kendala yang kerap terjadi pada pakaian ini adalah rentan terhadap panas dan juga deterjen. Jadi pastikan Anda merawatnya dengan baik dan benar.

Trend fashion style gaya busana pria - Bahan beludru
Trend fashion style gaya busana pria - Bahan beludru

6. Celana kargo (slim cargo pants)
Celana kargo atau cargo pants dengan potongan lebih slim akan menjadi trend di tahun 2015. Celana ini kerap diminati karena tampilannya yang kasual dan multifungsi karena memiliki banyak kantong sehingga cocok untuk aktifitas outdoor atau bagi mereka yang gemar traveling.

Trend fashion style gaya busana pria 2015 - Celana kargo (cargo pants)
Trend fashion style gaya busana pria 2015 - Celana kargo (cargo pants)

7. Pakaian blazer dua kancing (Double button blazer)
Apakah Anda tipikal orang yang senang terlihat rapi?. Jika iya, maka pakaian blazer dua kancing ini bisa menjadi alternatif Anda. Agar terlihat lebih maskulin dan rapi, Anda bisa memadukannya dengan kaos model turtle neck dibagian dalam.

Trend fashion style gaya busana pakaian pria 2015 - Blazer dua kancing
Trend fashion style gaya busana pakaian pria 2015 - Blazer dua kancing

8. Pakaian motif bordir
Pakaian bermotif bordir nampaknya juga akan menjadi trend di tahun ini. Aksen bordiran ini juga akan meramaikan trend pakaian pria tahun 2015. Motif bordir yang dapat menjadi pilihan misalnya kemeja bordiran motif bunga dan motif geometris. Adapun hal yang wajib diperhatikan dalam memilih pakaian ini adalah pemilihan motif yang sederhana dan tidak terlalu ramai agar tetap bisa disesuaikan dengan bawahan.

Trend fashion style gaya busana pakaian pria 2015 - Motif bordiran
Trend fashion style gaya busana pakaian pria 2015 - Motif bordiran

Demikianlah trend fashion style gaya busana dan pakaian pria 2015 yang keren sebagai referensi gaya penampilan Anda di tahun 2015. Adakah pakaian diatas yang Anda suka?.

Anak Bangsa

Siapakah sesungguhnya Bangsa Indonesia? Ada banyak cara/versi untuk menerangkan jawaban atas pertanyaan tadi. Dari semua versi, keseluruhannnya berpendapat sama jika lelulur masyarakat Indonesia yang sekarang ini mendiami Nusantara adalah bangsa pendatang. Penelitian arkeologi dan ilmu genetika memberikan bukti kuat jika leluhur Bangsa Indonesia bermigrasi dari wilayah Asia ke wilayah Asia bagian Selatan. Masyarakat Indonesia mungkin banyak yang tidak menyadari apabila perbedaan warna kulit, suku, ataupun bahasa tidak menutupi fakta suatu bangsa yang memiliki rumpun sama, yaitu rumpun Austronesia. Jika melihat catatan penelitian dan kajian ilmiah tentang asal-usul suatu bangsa, apakah masyarakat Indonesia menyadari jika mereka berasal (keturunan) dari leluhur yang sama (satu rumpun)?
Topik dalam tulisan ini sebelumnya sudah sering dibahas di media cetak maupun elektronik, termasuk juga dituliskan oleh beberapa blogger. Sayang sekali di setiap penulisan tidak memberikan penegasan apapun kecuali hanya sekedar informasi umum. Pada prinsipnya, dengan menelusuri asal-usul suatu bangsa, setidaknya akan diketahui gambaran atas pemikiran, paham, ataupun anggapan tentang sikap suatu bangsa.
Menelusuri asal-usul suatu bangsa tidak sekedar membutuhkan bidang ilmu antropologi, akan tetapi sudah masuk ke dalam ranah ilmu genetika. Pada awalnya, penelurusuran hanya didasarkan pada bukti-bukti arkeologi dan pola penuturan bahasa. Temuan terbaru cukup mengejutkan karena merubah keseluruhan fakta di masa lalu jika selama ini leluhur Bangsa Indonesia bukan berasal dari Yunan.
Teori Awal Tentang Yunan
Teori awal tengan asal-usul Bangsa Indonesia dikemukakan oleh sejarawan kuno sekaligus arkeolog dari Austria, yaitu Robern Barron von Heine Geldern atau lebih dikenal von Heine Geldern (1885-1968). Berdasarkan kajian mendalam atas kebudayaan megalitik di Asia Tenggara dan beberapa wilayah di bagian Pasifik disimpulkan bahwa pada masa lampau telah terjadi perpindahan (migrasi) secara bergelombang dari Asia sebelah Utara menuju Asia bagian Selatan. Mereka ini kemudian mendiami wilayah berupa pulau-pulau yang terbentang dari Madagaskar (Afrika) sampai dengan Pulau Paskah (Chili), Taiwan, dan Selandia Baru yang selanjutnya wilayah tersebut dinamakan wilayah berkebudayaan Austronesia. Teori mengenai kebudayaan Austronesia dan neolitikum inilah yang sangat populer di kalangan antropolog untuk menjelaskan misteri migrasi bangsa-bangsa di masa neolitikum (2000 SM hingga 200 SM).
Teori von Heine Geldern tentang kebudayaan Austronesia mengilhami pemikiran tentang rumpun kebudayaan Yunan (Cina) yang masuk ke Asia bagian Selatan hingga Australia. Salah satunya pula yang melandasi pemikiran apabila leluhur Bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Teori ini masih sangat lemah (kurang akurat) karena hanya didasarkan pada bukti-bukti kesamaan secara fisik seperti temuan benda-benda arkeologi ataupun kebudayaan megalitikum. Teori ini juga sangat mudah diperdebatkan setelah ditemukannya catatan-catatan sejarah di Borneo (Kalimantan), Sulawesi bagian Utara, dan Sumatera yang saling bertentangan dengan teori Out of Yunan. Sayangnya, masih banyak pendidikan dasar di Indonesia yang masih mempertahankan prinsip ‘Out of Yunan’.
Teori Linguistik
Teori mengenai asal-usul Bangsa Indonesia kemudian berpijak pada studi ilmu linguistik. Dari keseluruhan bahasa yang dipergunakan suku-suku di Nusantara memiliki rumpun yang sama, yaitu rumun Austronesia. Akar dari keseluruhan cabang bahasa yang digunakan leluhur yang menetap di wilayah Nusantara berasal dari rumpun Austronesia di Formosa atau dikenal dengan rumpun Taiwan. Teori linguistik membuka pemikiran baru tentang sejarah asal-usul Bangsa Indonsia yang disebut pendekatan ‘Out of Taiwan’. Teori ini dikemukakan oleh Harry Truman Simandjuntak yang selanjutnya mendasar teori moderen mengenai asal usul Bangsa Indonesia.
Pada prinsipnya, menurut pendekatan ilmu linguistik, asal-usul suatu bangsa dapat ditelusuri melalui pola penyebaran bahasanya. Pendekatan ilmu linguistik mendukung fakta penyebaran bangsa-bangsa rumpun Austronesia. Istilah Austronesia sendiri sesungguhnya mengacu pada pengertian bahasa penutur. Bukti arkeologi menjelaskan apabila keberadaan bangsa Austronesia di Kepulauan Formosa (Taiwan) sudah ada sejak 6000 tahun yang lalu. Dari kepulauan Formosa ini kemudian bangsa Austronesia menyebar ke Filipina, Indonesia, Madagaskar (Afrika), hingga ke wilayah Pasifik. Sekalipun demikian, pendekatan ilmu linguistik masih belum mampu menjawab misteri perpindahan dari Cina menuju Kepulauan Formosa.
Pendekatan Teori Genetika
Teori dengan pendekatan ‘Out of Taiwan’ nampaknya semakin kuat setelah disertai bukti-bukti berupa kecocokan genetika. Riset genetika yang dilakukan pada ribuan kromosom tidak menemukan kecocokan pola genetika dengan wilayah di Cina. Temuan ini tentunya cukup mengejutkan karena dianggap memutuskan dugaan gelombang migrasi yang berasal dari Cina, termasuk di antaranya pendekatan ‘Out of Yunan’. Sebaliknya, kecocokan pola genetika justru semakin memperkuat pendekatan ‘Out of Taiwan’ yang sebelumnya juga dijadikan dasar pemikiran arkeologi dengan pendekatan ilmu linguistik.
Dengan menggunakan pendekatan ilmu linguistik dan riset genetika, maka asal-usul Bangsa Indonesia bisa dipastikan bukan berasal dari Yunan, akan tetapi berasal dari bangsa Austronesia yang mendiami Kepulauan Formosa (Taiwan). Direktur Institut Biologi Molekuler, Prof. Dr Sangkot Marzuki menyarankan untuk dilakukan perombakan pandangan yang tentang asal-usul Bangsa Indonesia. Dari pendekatan genetika menghasilkan beragam pandangan tentang pola penyebaran bangsa Austronesia. Hingga saat ini masih dilakukan berbagai kajian mendalam untuk memperkuat pendugaan melalui pendekatan linguistik tentang pendekatan ‘Out of Taiwan’.
Jalur Migrasi
Jalur migrasi berdasarkan pendekatan ‘Out of Taiwan’ bertentangan dengan pendekatan ‘Out of Yunan’. Pendekatan ‘Out of Yunan’ menerangkan migrasi Austronesia bermula dari Utara menuju semenanjung Melayu yang selanjutnya menyebar ke wilayah Timur Indonesia. Pendekatan ‘Out of Yunan’ dapat dilemahkan setelah ditelusuri berdasarkan pendekatan linguistik dan diperkuat pula oleh pembuktian genetika.
Berdasarkan pendekatan ‘Out of Taiwan’, migrasi leluhur dari Taiwan (Formosa) tiba terlebih dulu di Filipina bagian Utara sekitar 4500 hingga 3000 SM. Diduga migrasi dilakukan untuk memisahkan diri mencari wilayah baru di Selatan. Akibat dari migrasi ini kemudian membentuk budaya baru, termasuk diantaranya pembentukan cabang bahasa yang disebut Proto-Malayo-Polinesia (PMP). Teori migrasi awal bangsa Austronesia dari Formosa disampaikan oleh Daud A. Tanudirjo berdasarkan pandangan pakar linguistik Robert Blust yang menerangkan pola penyebaran bangsa-bangsa Austronesia.
Pada tahap selanjutnya sekitar 3500 hingga 2000 SM terjadi migrasi dari Masyarakat yang semula mendiami Filipina dengan tujuan Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara. Migrasi yang berakhir di Maluku Utara ini kemudian meneruskan migrasinya sekitar tahun 3000 hingga 2000 SM menuju ke Selatan dan Timur. Migrasi di bagian Selatan menuju gugus Nusa Tenggara, sedangkan di bagian Timur menuju pantai Papua bagian Barat. Dari Papua Barat ini kemudian mereka bermigrasi lagi dengan tujuan wilayah Oseania hingga mencapai Kepulauan Bismarck (Melanesia) sekitar 1500 SM.
Pada periode 3000 hingga 2000 SM, migrasi juga dilakukan ke bagian Barat yang dilakukan oleh mereka yang sebelumnya menghuni Kalimantan dan Sulawesi menuju Jawa dan Sumatera. Selanjutnya, hijrah pun diteruskan menuju semenanjung Melayu hingga ke seluruh wilayah di Asia Tenggara. Proses migrasi berulang-ulang dan menghabiskan masa ribuan tahun tidak hanya membentuk keanekaragaman budaya baru, akan tetapi juga pola penuturan (bahasa) baru.
Penutup
Teori asal-usul Bangsa Indonesia dengan pendekatan ‘Out of Taiwan’ saat ini adalah teori paling mendukung karena disertai bukti linguistik dan genetika. Kesamaan pola budaya Megalitikum hanya bisa menjelaskan pola variasi budaya, akan tetapi belum mampu untuk menjelaskan arus migrasi pertama kali. Pendekatan ‘Out of Taiwan’ pun bukannya tanpa celah. Seperti yang dikemukakan oleh Prof. Dr Sangkot Marzuki, teori mengenai keberadaan bangsa Austronesia berdasarkan pendekatan genetika juga masih beragam dan belum menemukan titik temu.
Jika ditanya motif suku-suku bangsa ketika itu untuk menggabungkan diri ke dalam NKRI bukanlah semata didasarkan atas kesamaan nasib. Kesamaan asal usul leluhur sangat dimungkinkan bagi melatarbelakangi keinginan untuk menyatukan kembali menjadi suatu bangsa. Kedatangan kolonial Eropa yang meng-kapling wilayah menyebabkan suku-suku bangsa di wilayah penyebaran Austronesia menjadi terpisah secara politik satu dengan yang lain. Tidak mengherankan apabila catatan sejarah Majapahit dan Sriwijaya wilayah meng-klaim Nusantara sebagai wilayah kekuasaan Austronesia.
Kisah tentang sejarah asal-usul Bangsa Indonesia sesungguhnya masih belum terungkap penuh. Temuan terbaru dari Prof. Dr Sangkot Marzuki bahkan menyatakan jika penyebaran bangsa dengan bahasa Austronesia berawal dari wilayah Sunda (Jawa Barat). Perlu kiranya pemikiran atau teori baru tentang asal-usul Bangsa Indonesia dikaji ulang. Untuk awal, setidaknya dengan membebaskan terlebih dahulu paham ‘Out of Yunan’.
Sekalipun belum ditemukan bukti-bukti genetika secara meyakinkan, suku bangsa Austronesia yang menempati gugus kepulauan Formosa (Taiwan) diduga kuat bermigrasi dari wilayah Utara (Cina). Rumpun bahasa Austronesia dan keluarga bahasa lainnya di Asia Tenggara merupakan filum Bahasa Austrik. Dilihat dari kekerabatan linguistik (hipotesis filum Austrik), semua bahasa di wilayah Tiongkok bagian Selatan memiliki kedekatan (kekerabatan) dengan rumpun Bahasa Austrik. Jika hendak ditarik benang merahnya, maka diskriminasi rasial tidak perlu terjadi di negeri ini. Dengan memahami sejarah masa lalu dirinya sendiri, setidaknya bangsa ini akan lebih bijaksana dalam memberikan sikap.


Bangsa Indonesia adalah bangsa antisejarah, selalu membunuh masa
lalunya. Masa lalu bukan bagian dirinya, tetapi sejarah “yang lain”.
Bangsa ini telah terpecah-pecah secara pikiran.
Kesadaran nasional di Indonesia mulai dihancurkan para pemimpin. Tiap
pemimpin membangun kekuasaan dengan menjatuhkan “musuh” yang
digantikannya. Sejarah modern kita adalah sejarah anti.
Perjalanan bangsa
Masa revolusi Indonesia, 1945-1949, sudah diwarnai konflik antara
kaum republikan yang pro negara kesatuan dan kaum federal yang lebih
setuju negara federal Indonesia, yakni Republik Indonesia Serikat.
Untuk sementara, perang pikiran dimenangkan kaum republikan-kesatuan.
Namun, setelah Konferensi Meja Bundar di Den Haag tahun 1949, kaum
federal berhasil menenggelamkan kaum negara kesatuan. Indonesia
menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS).
Usia RIS cuma delapan bulan, lalu tanggal 17 Agustus 1950 Indonesia
kembali ke negara kesatuan dengan Undang-Undang Dasar Sementara. Di
sini pertarungan antara kaum federal yang liberal dan kaum negara
kesatuan berlangsung. Masa liberal menjamin kebebasan individu, dan
banyak muncul partai. Maka, lembar kertas pemilu mirip zaman
Reformasi, lebih dari seratus partai. Begitulah bangsa ini, kalau
diberi kebebasan, lupa daratan. Semua pihak ingin menang sendiri
menguasai Indonesia, terbukti dengan dead lock Konstituante hasil
pemilu pertama (1955).
Jalan buntu Badan Konstituante ini dinilai membahayakan bangsa dan
negara. Dengan demikian, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit
Presiden tahun 1959, mengajak kembali ke UUD ’45 dan Pancasila. Mulai
tahun inilah kaum republikan-kesatuan menang, dan dimulailah masa
pemerintahan Demokrasi Terpimpin yang amat antiliberalisme. Selama
demokrasi terpimpin, semua yang berbau liberal dihancurkan. Sejarah
dihapus. Masa lalu bukan bagian masa kini. Sejarah Indonesia dimulai
dengan zaman baru, yakni zaman “revolusi yang belum selesai”.
Antimasa lalu demokrasi terpimpin diperlihatkan dengan memenjarakan
para pendukung kaum liberal. Produk liberal, musik ngak ngik ngok,
dilarang. Kaum muda yang gandrung The Beatles yang saat itu sedang
nge-top terpaksa mendengarkan piringan hitam di gudang. Bung Karno
menyerukan “kembali ke kepribadian nasional”. Indonesia
harus “berdiri di atas kaki sendiri”. “Segala yang berbau Barat, yang
membanjir pada masa liberal, dilarang masuk Indonesia”. Buku-buku
Barat merupakan kemewahan bagi pendukung kaum liberal. Sebaliknya,
buku-buku “Timur” dari Uni Soviet dan RRC dijual murah di toko-toko
buku Indonesia.
Kebenaran tunggal Demokrasi Terpimpin pun tumbang pada 1966,
digantikan Orde Baru. Sejarah berulang. Orde Baru membenci semua yang
berbau Orde Lama. Jutaan buku indoktrinasi Manipol-USDEK Orde Lama
lenyap dari rumah-rumah Indonesia. Kaum komunis sampai anak cucunya
yang dituduh mendukung Orde Lama dibasmi. Buku-buku Soviet dan RRC
lenyap dari toko buku.
Kini datang zaman Reformasi, menggulingkan pemegang kebenaran tunggal
selama 32 tahun, rentang waktu yang sama dengan pemerintahan raja
Mataram, Sultan Agung. Kita saksikan kebencian yang sama. Segala yang
berbau Orde Baru dihancurkan. Kita masih bertemperamen antisejarah,
ahistoris.
Sebenarnya riwayat Reformasi masih mengikuti tabiat para pemimpin
sebelumnya. Para presiden yang “digulingkan” dianggap tak pernah ada
di bumi Indonesia. Semua harus dimulai dari baru.
Sambungan dinasti lama
Lalu, rakyat Indonesia milik siapa? Negara dan bangsa ini milik
siapa? Para penguasa Indonesia modern tak beda dengan raja-raja yang
kita baca dalam buku sejarah dan babad. Tabiat para raja zaman dulu
mirip para pemimpin bangsa modern. Setiap ganti kekuasaan berarti
ganti dinasti. Dinasti yang baru selalu menghapus dan menjelekkan
dinasti sebelumnya. Babad baru harus ditulis kembali berdasar versi
dinasti yang baru memerintah.
Sejarah modern Indonesia ternyata hanya sambungan sejarah para
dinasti lama. Kita tidak pernah menjadi modern. Zaman sekarang tak
lebih dari Majapahit besar dan Mataram besar, bangsa yang selalu
antisejarah karena sejarah milik penguasa. Zaman yang diperintah
penguasa lain bukan sejarahnya. Selalu antimasa lalu.
Temperamen para penguasa Indonesia yang antisejarah amat jelas
tercermin dari penggantian nama-nama gedung, departemen, institusi,
lapangan, bahkan nama kota dan pulau, diganti oleh penguasa yang
baru. Sejarah nama-nama di Indonesia adalah sejarah Indonesia itu
sendiri. Maklum, selera tiap penguasa berbeda-beda.
Coba simak pesan lama ihwal makna sejarah dari masyarakat Sunda.
Amanat Galunggung ini ditulis dalam aksara Sunda dan bahasa Sunda
lama, terdapat dalam Kropak 632 di Museum Nasional, dikenal sebagai
amanat Kabuyutan Ciburuy. Bunyinya: Ada dahulu ada sekarang. Bila tak
ada dahulu tak akan ada sekarang. Karena ada masa silam maka ada masa
kini. Bila tiada masa silam tak akan ada masa kini.
Dibaca secara amanat, Indonesia tak pernah ada. Masa kini Indonesia
tak ada karena tak ada masa silam Indonesia modern. Setiap
pemerintahan di Indonesia selalu menempatkan diri sebagai “masa
kini”, lalu dihapus penggantinya yang juga membangun masa kininya
sendiri.
Jika kita tak pernah menghargai masa lalu, selalu antipemerintahan
sebelumnya, selalu menghapus pemerintahan sebelumnya, bagaimana masa
lalu dihargai? Jadi, Indonesia modern tak pernah punya masa lalu, pun
tak punya masa kini. Masa kini adalah akibat masa lalu. Para penguasa
tak pernah membaca hukum kausalitas sejarah, sibuk memusuhi,
membongkar, melenyapkan, apa pun yang baru lewat.
Kalau tidak punya masa kini, kita di mana? Kita hidup di masa mana?
Indonesia bukan Never never Land yang menggantung di awang-awang
dalam cerita Peter Pan. Realitas kita adalah bumi-tanah, punya
kesatuan sejarah, terikat hukum kausalitas. Indonesia ini milik
bersama, benar atau salah, teman atau musuh. Kumbakarna mendahului
Lord Palmerston yang mengatakan: benar atau salah saya akan membela
negara saya.
“Kiai Semar, rimba raya gung liwang liwung ini namanya apa?” kata
Arjuna kepada Semar. Jawab Semar, hutan angker ini tak ada namanya.
Jangan takut, karena ada saya, Kyai Semar. Hutan rimba yang angker
itu bernama Indonesia, dihuni para raksasa pemakan manusia. Begitulah
kata sahibul hikayat.